Kitab Suci Ahmadiyah adalah Al-Quran



Kitab Suci Ahmadiyah adalah Al-Quran, di dalam website resmi Ahmadiyah Indonesia tertulis sebagai berikut:
Al-Quran adalah kumpulan dari wahyu  yang diberikan kepada Nabi Suci Muhammad saw selama lebih dari dua puluh dua tahun. Al-Quran adalah Kitab Suci umat Islam. Di dalamnya terdapat  hukum, perintah  dan aturan-aturan kemasyarakatan dan moral. Serta mengandung ajaran-ajaran agama yang mendalam. Bahasa Al-Quran adalah bahasa Arab.

Selain itu Al-Quran juga dikenal dengan nama berikut:

al Kitab (Buku)
al Furqan (Pembeda)
al Dzikir (Peringatan)
al Bayan (Penjelasan)
al Burhan (Bukti)
al Haqq (Kebenaran)
al Tanzil (Wahyu)
al Hikmah (Kebijaksanaan)
al Huda (Petunjuk)
al Hakim (Yang Bijaksana)
al Mau'izah (Nasihat)
al Rahmat (Kasih sayang)
al –Nur (Nur)
al-Ruh (Firman)
Keotentikan al Quran akan selalu dijaga Allah sebagaimana firmannya :

Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Dzikr (Al Quran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS al Hijr [15] : 9)

Rasulullah saw bersabda :

“Aku tinggalkan ditengah-tengah kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu: kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik dan Hakim dishahihkan al-Albani)

Hadhrat  Mirza Ghulam Ahmad ‘alaihissalaam menerangkan:

Ada pula bagimu sekalian suatu ajaran penting, yaitu, kamu hendaknya jangan meninggalkan Al Quran sebagai benda yang dilupakan; sebab, justru di dalam Al quran-Iah terdapat kehidupanmu. Barangsiapa memuliakan A1quran ia akan memperoleh kemuliaan di langit. Barang siapa lebih mengutamakan Al Quran dari segala Hadis dan dari segala ucapan lain, akan dimuliakan di langit. Bagi umat manusia di atas permukaan bumi ini, kini tidak ada Kitab lain kecuali Al Quran dan bagi seluruh Bani Adam kini tidak ada seorang rasul juru syafaat selain Muhammad Mustafa S.a.w.. Maka berusahalah untuk menaruh kecintaan yang selulus-tulusnya kepada Nabi agung itu, dan janganlah meninggikan seseorang selain beliau dalam segi apapun, agar di langit kamu dicatat dalam daftar orang-orang yang memperoleh keselamatan. Dan ingatlah, bahwa najat (keselamalan) bukanlah sesuatu yang akan nampak nanti setelah mati, melainkan najat yang hakiki ialah yang memperlihatkan cahayanya di alam dunia ini juga. Siapakah yang memperoleh keselamatan? ialah dia yang berkeyakinan bahwa Tuhan benar-benar ada, dan bahwa Muhammad s.a.w. adalah juru syafaat yang menjadi pcnengah antara Tuhan dan seluruh makhluk; bahwa di bawah bentangan langit ini tidak ada rasul lain semartabat dengan beliau, dan tidak ada Kitab lain sebanding dengan Al Quran; bahwa Tuhan tidak menghendaki siapa pun untuk hidup selama-Iamanya; akan tetapi Nabi pilihan ini hidup untuk selama-Iamanya. Maksudnya quwwat qudsiyyah dan keberkatan serta ajaran Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallaam berlaku untuk selama-lamanya .(Bahtera Nuh hal 20 Jemaat Ahmadiyah Indonesia 1996) []
website resmi ahmadiyah internasional yang membahas mengenai AlQuran klik disini